Sabtu, 28 April 2012

Kualitas Laporan Keuangan Industri Asuransi

Aset Industri Asuransi Jiwa Tumbuh 33 % (BusinessReview Online)- Industri asuransi di Indonesia terus tumbuh signifikan. Pada 2010 lalu jumlah aset perusahaan asuransi mencapai Rp 236,66 triliun atau meningkat 30,17% bila dibandingkan 2009 yang hanya mencapai Rp 181,81 triliun. "Industri asuransi nasional tidak terpengaruh krisis. Ini terlihat waktu krisis 2008 lalu, kondisi keuangan tetap stabil dan terus mengalami pertumbuhan sampai saat ini," kata Kepala Biro Perasuransian Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata pada Insurance Award 2011. Khusus aset industri asuransi jiwa, menurut Isa, meningkat 33% menjadi Rp 188,42 triliun dari sebelumnya hanya Rp 141,65 triliun. Pada saat yang sama jumlah aset industri umum dan reasuransi meningkat 20,11% menjadi Rp 48,24 triliun dari sebelumnya Rp 40,12 triliun. Dari segi pendapatan premi, pada 2010 mencapai Rp 107,54 triliun atau meningkat 18,79% dari 2009 yang mencapai Rp 90,54 triliun. Jumlah premi asuransi jiwa meningkat 22,32% menjadi Rp 75,45 triliun dari sebelumnya Rp 61,73 triliun. Sedangkan asuransi umum dan reasuransi meningkat 11,24% menjadi Rp 32.05 triliun dari sebelumnya Rp 28,81 triliun. "Jumlah rata-rata pendapatan premi asuransi ini terus meningkat setiap tahun dengan rata-rata pertumbuhan 16,71%," katanya. Untuk laba industri asuransi 2010 lalu mencapai Rp 7,3 triliun atau meningkat 35,04% bila dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapi Rp 9,8 triliun. Menurut Isa, aspek yang barus diperhatikan di industri asuransi ada tiga hal, yakni penguatan permodalan, peningkatan kualitas pengelolaaan perusahaan dan kualitas sumber daya manusia. Penguatan modal merupakan langkah yang sangat penting dalam mengembangkan industri asuransi. Dengan struktur keuangan yang kuat, otomatis akan memperkuat kondisi keuangan perusahaan serta akan meningkatkan kapasitas perusahaan. Selain itu, tambah Isa, dengan meningkatkan kualitas pengelolaan usaha asuransi akan menguntungkan di kemudian hari.Sedang untuk sumber daya manusianya, tambah Isa, harus dilakukan fit and proper test sebagai pintu masuk dan menjadi saringan awal untuk mendapatkan sumber daya manusia yang kompoten dan berintegrasi bagi industri. Tumbuh Signifikan Industri asuransi komersial baik jiwa, kerugian, dan reasuransi meningkat sebesar 27% menjadi Rp231,02 triliun sepanjang tahun lalu dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya sebesar Rp181,8 triliun. Kenaikan tersebut ditopang oleh pertumbuhan investasi ditambah dengan pertumbuhan pendapatan premi pada tahun lalu yang cukup tinggi seiring dengan kondisi makroekonomi dan iklim investasi di pasar modal. Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatarwata mengatakan secara umum pertumbuhan industri tahun lalu cukup baik. Dari sisi persentase kenaikan aset asuransi jiwa tumbuh 29%year on year menjadi Rpl83,09 triliun, sedangkan asuransi umum dan reasuransi mencapai Rp47,93 triliun atau 19%. "Data industri asuransi ini berdasarkan data laporan keuangan perusahaan yang belum diaudit. Secara garis besar pertumbuhannya menggembirakan, asuransi jiwa tumbuh pesat begi tupun dengan asuransi kerugian dan reasuransi," katanya, Kontribusi terbesar dari pergerakan kekayaan industri asuransi, kata Isa, adalah dari sisi kenaikan investasi pada tahun lalu. Total investasi asuransi melonjak 29%. Jumlah ini terbagi atas investasi pada asuransi jiwa sebesar Rpl68,02 triliun dan asuransi umum dan reasuransi sebesar Rp34,72 triliun. Selain itu, pendapatan premi juga memberikan andil tumbuhnya kekayaan industri sepanjang tahun lalu.Pada asuransi jiwa, premi terkerek 26% dari Rp61,72 tri-liun menjadi Rp77,67 triliun, sementara pendapatan premi asuransi umum dan reasuransi juga naik 22% dari Rp28,80 triliun menjadi Rp35,06 triliun. Direktur Utama PT MNC Life Patricia Rolla mengatakan pertumbuhan industri sebesar 27% tersebut memberi indikasi besarnya potensi pasar asuransi Tanah Air yang bisa digarap lebih jauh oleh perusahan asuransi. Pada tahun ini pertumbuhan seiring sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. "Aset-tumbuh karena memang pertumbuhan investasi dan pendapatan premi. Minimal tahun ini 10% tumbuh. Kami di MNC karena baru jalan tahunpertama juga menargetkan Rp50 miliar untuk premi," katanya. Dia menilai peluang industri asuransi tumbuh mengingat tingkat pembelian polis secara grup dalam perusahaan baru mencapai 12% dari jumlah penduduk, sementara tingkat pembelian polis secara individu lebih kecil lagi sekitar 3,5% dari jumlah penduduk. Penetrasi Menurut Isa, kenaikan aset industri menggambarkan penetrasi asuransi terhadap produk domestik bruto (PDB) meningkat. Dengan total pendapatan premi bruto sebesar Rpll2,74 triliun, penetrasi asuransi komersial mencapai 1,75%, naik dari tahun sebelumnya 1,62%. Adapun, total PDB tahun lalu sebesar Rp6.422,9 triliun. Adapun jika ditambah dengan asuransi sosial nonkomersial a.l Jamsostek dan Asuransi Kese-hatan Indonesia, penetrasi industri asuransi mencapai 2,08% pada tahun lalu. "Ada kenaikan dari sisi kontribusi terhadap PDB mengingat pertumbuhan premi tahun lalu cukup tinggi." katanya. Direktur Utama PT Asuransi Adira Dinamika Willy Suwandi Dharma memperkirakan pada tahun ini pertumbuhan aset industri asuransi sekitar 15%-17% dibandingkan dengan aset tahun lalu. Pertumbuhan aset (ahun lalu, kata Willy, seiring dengan pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan industri otomotif yang mendorong industri lain seperti asuransi kendaraan, dan adanya regulasi penambahan modal perusahaan asuransi. Pertumbuhan aset asuransi umum dan reasuransi sebesar 19% tahun lalu mengingat pada 2010 pengaruh krisis global sudah hilang. "Semuanya berkaitan, pertumbuhan ekonomi,- lalu pengaruh ptomotif yang mendorong asuransi kendaraan juga tumbuh. Adanya aturan penambahan moda) mendorong aset naik," katanya. Komentar Industri asuransi di Indonesia terus tumbuh signifikan. Pada 2010 adalah hal yang positif karna semangkin banyak jumlah asset yang dimiliki perusahaan adalah tolak ukur suatu perusahaan membayarkan tanggung jawab nya untuk membayar prmi terhadap nasabah.contoh: PT. Asuransi Adira Dinamika,banyak memiliki asset,dan mkenrut saya mampu membayarkan premi terhadap pelangaan tepat pada setiap kejadian yang sedang berlangsung,dan di butuh kan oleh setiap nasabah.